Our Jurney
Takdir yang Diam-diam Menuntun
Kami bertemu di ujung tahun 2021, disaat hati sama-sama sedang kosong.
Bukan pertemuan penuh bunga, bukan kisah cinta instan yang membuncah.
Hanya dua orang, saling menyapa lewat layar kecil,
Mengisi ruang sepi dengan candaan ringan dan tawa yang entah kenapa terasa akrab.
Lalu waktu bekerja dalam diam.
Obrolan berubah menjadi kebiasaan.
Kebiasaan berubah menjadi kebutuhan.
Dan tanpa pernah mengucap kata cinta, kami tahu... ada sesuatu yang tumbuh lebih dari sekadar pertemanan.
Namun seperti musim, hubungan pun berubah.
Hujan datang ketika kami belum siap payung.
Perbedaan menjelma badai, keegoisan menjadi kabut yang memisahkan.
Kami berpisah. Tanpa pelukan. Tanpa salam. Hanya diam yang menyakitkan.
Kami berjalan sendiri-sendiri.
Mencari pelukan lain, berharap menemukan rumah baru.
Tapi yang kami temui hanya rindu yang tak punya tempat pulang.
Lalu semesta dengan caranya yang pelan tapi pasti mempertemukan kami kembali, pertengahan tahun 2023.
Bukan sebagai sepasang kekasih, hanya dua jiwa yang pernah jatuh cinta,
Yang duduk berhadapan sebagai sahabat yang belum benar-benar selesai.
Kami bercerita...
Tentang waktu yang kami lewati terpisah.
Tentang luka yang sempat kami tutupi.
Tentang perasaan yang diam-diam masih tinggal.
Tentang satu sama lain yang… ternyata, belum tergantikan.
Dan perlahan, yang dulu retak mulai disusun kembali.
Dengan tangan yang sama, tapi hati yang berbeda, lebih sabar, lebih dewasa.
Cinta itu tumbuh lagi bukan seperti dulu. Kali ini, ia tak hanya ingin jatuh…
ia ingin tinggal.
Karena kami percaya,
Cinta yang kembali pulang adalah cinta yang paling tahu arah… Tidak kembali untuk bermain, tapi untuk menetap
Maka inilah kami hari ini.
Dua orang yang pernah saling melukai, tapi memilih untuk saling menyembuhkan.
Dua hati yang pernah pergi, tapi kini memilih untuk pulang.
Kami tidak menjanjikan hidup tanpa badai,
tapi kami berjanji untuk saling menggenggam dalam setiap musim.
Kami tak lagi ingin menjadi dua kepala yang saling melawan,
kami ingin menjadi satu perjalanan yang saling menguatkan.
Kini, kami melangkah bersama.
Merajut ulang takdir yang pernah kusut, dengan benang yang lebih kuat dan tangan yang lebih yakin.
Menuju satu janji…
Sehidup, Sesetia, Selama-lamanya.
-Khafid Akhyar & Nia Agustin
Thank You
for reading our story