“Takdir yang Tertunda”

Di negeri sakura, takdir mempertemukan dua hati yang dulu pernah berjalan berdampingan… tanpa pernah saling menyapa.

Aisyah dan Ilham, sama-sama perantau dari Indonesia, datang ke Jepang membawa mimpi dan harapan. Mereka tak pernah tahu bahwa mereka pernah sekelas, belajar bahasa Jepang di tempat yang sama, duduk di ruangan yang sama—namun tetap menjadi dua dunia yang tak pernah bersinggungan.

Semua berubah saat Ilham melihat Aisyah lagi, kali ini di tanah asing yang kini mereka sebut rumah kedua. Ada sesuatu yang menggerakkannya—sebuah dorongan halus dari masa lalu yang tak sempat ia kenal. Dengan bantuan sahabat Aisyah, Ilham meminta akun Instagram-nya. Dari situlah ia diam-diam mulai memantau, menimbang waktu, mengumpulkan keberanian.

Bulan demi bulan berlalu, dan akhirnya… ia memberanikan diri. Pertama kali menyapa, Aisyah menjawab dengan ramah, namun hati masih menjaga jarak. Kedua kalinya, masih belum berhasil membuka pintu yang ia harapkan. Tapi Ilham tak menyerah.

Di kesempatan ketiga, Ilham dengan tulus meminta nomor WhatsApp Aisyah. Dan kali itu, pintu itu terbuka.

Dari satu percakapan, tumbuh kepercayaan. Dari perhatian kecil, tumbuh perasaan. Dan dari keberanian seorang pria yang tak lelah mencoba, lahirlah kisah cinta yang kini akan mereka lanjutkan ke pelaminan.

Karena cinta yang tulus, walau terlambat dikenali, akan selalu menemukan jalannya.